Sabtu, 27 Agustus 2016

Mengembangkan Skill Berbahasa Arab Di Semua Aspek (Untuk Peserta Didik Pemula)


Tulisan ini saya dedikasikan untuk diri saya sendiri. Sebagai reminder dan  sebagai bentuk rasa syukur, bahwasanya saya diberi kesempatan untuk menggeluti dunia Arab, bahasanya. Alhamdulillah :)
Saat ini saya diberi rezeki berupa kesempatan untuk mengajar Bahasa Arab untuk ummahat dan anak-anak. Dan mereka benar-benar pemula. Ini merupakan pengalaman baru buat saya karena sebelumnya saya pernah mengajar Bahasa Arab SD, SMP dan SMA Islam yang pastinya mereka sudah terbiasa menulis arab dan punya bekal mufrodat yang cukup lumayan.
Kesempatan emas? Jelas sekali... bagaimana tidak? Saya mengajar Bahasa Arab di sekolah untuk kurun waktu sebentar, sisanya saya mengajar yang bukan bidang saya hehehe... Skill mengajar jadi tidak terasah dan teori mengajar yang didapat selama kuliah tidak dikembangkan dan akhirnya perlahan-lahan menguap.
Walaupun saat ini level saya dalam berbahasa Arab masih pasif, saya berharap dengan mengajar skill berbahasa Arab saya meningkat dalam semua aspek. Karena saya pikir belajar bahasa apapun sama, harus bagus di semua aspek. Aspek yang dimaksud adalah berikut ini :

Kitabah/ Writing
Ini basic yahh... belajar nulis dulu, apalagi Bahasa Arab. Repot kalau tidak bisa menulis. Mulai dari huruf tunggal hijaiyyah, setelah itu huruf hijaiyyah sambung. Problem yang sering saya temui di lapangan adalah beberapa peserta didik tidak tahu mana huruf hijaiyyah yang bisa disambung dan mana yang tidak bisa disambung. Tidak hanya peserta didik anak-anak lohhh... Peserta didik dewasa juga banyak yang seperti ini. Jadi sebelum mengajar pastikan kemampuan peserta didik dalam menulis. Kalau belum bisa ya berarti dipahamkan dan dibaguskan dulu menulis huruf hijaiyyahnya, baik tunggal maupun sambung.
Pastikan sesi menulis huruf hijaiyyah dibuat seasyik mungkin dengan reward bintang misalkan, khusus peserta didik anak-anak. Karena mereka gampang menyerap pelajaran tetapi juga gampang trauma kalau sudah illfeel dengan pelajaran tertentu. Dan saya pernah menjumpai kasus seperti ini. Jadi sebagai guru Bahasa Arab, yuk cek metode mengajar kita di kelas. Jangan sampai metode kita membuat peserta didik bosan, illfeel apalagi trauma.

Qiro’ah/ Reading
Setelah bisa menulis harus bisa baca. Ya tentu saja kata yang berharokat. Lucunya, sebagian peserta didik dewasa yang saya temui membaca teks arab/ wacana dengan kaidah tajwid hehehe... Memang harus disosialisasikan bahwasanya membaca teks arab/ wacana tidak perlu pakai kaidah tajwid.
Skill ini seiring waktu akan berkembang bila peserta didik sudah hafal cukup banyak mufrodat, bahkan mereka jadi bisa membaca teks mufrodat gundul. Karena mereka sudah sering melihat penulisan mufrodat tersebut sebelumnya, jadi tanpa harokat pun mereka bisa baca.

Sima’iy/ Listening 
Untuk aspek Sima’iy saya baru melakukan 2 cara. Yaitu;
1. Bermain tebak mufrodat yang sudah dihafal pada pertemuan lalu. Sejauh ini saya baru mengkreasikan dengan 2 cara;


  • Menunjuk peserta didik atau mereka yang saling tunjuk untuk menebak mufrodat atau arti mufrodat tertentu yang sudah dihafal.
  • Menunjuk peserta didik untuk menyebutkan 3 mufrodat yang sudah dihafalkan beserta artinya kemudian memintanya untuk menunjuk peserta didik lain dan ini dilakukan berulang sampai semua peserta didik kebagian. Setelah itu di sesi kedua, minta peserta didik  untuk menambah 3 mufrodat lagi (jadi total yang disebutkan di sesi kedua ada 6 mufrodat). Dan ini bisa diteruskan sampai peserta didik mampu menyebutkan 10 mufrodat, tergantung kesepakatan akan jumlah mufrodat, reward dan hukuman. Hukuman bukan untuk menakut-nakuti, hanya supaya mereka lebih fokus dan mendengarkan apa yang temannya sebutkan. Bagi pemula memang ditekankan untuk menghafal banyak mufrodat. Dan mereka biasanya lebih mudah hafal dengan benda yang setiap hari dilihat dan sudah diklasifikasikan. Contoh pengklasifikasiannya; benda-benda di kelas, nama-nama binatang, nama-nama bunga dll.

2.  Membacakan mufrodat baru (beserta artinya) yang akan dihafal dan meminta peserta didik mengikutinya. Beberapa peserta didik tidak biasa dengan adanya panjang-pendek huruf, itu kenapa kontinyuitas guru dalam membacakan mufrodat baru diperlukan. Supaya mereka tidak salah hafal mufrodat gara-gara salah baca panjang pendek.

Adapun yang ingin saya lakukan kedepan;
3. Membiasakan Bahasa Arab di kelas. Berupa percakapan ataupun penyampaian materi. Percakapan Bahasa Arab bisa diaplikasikan dalam menyapa, menanyakan arti, memberi perintah atau larangan dll. Intinya membeumikan Bahasa Arab dimulai dari percakapan ringan sehari-hari di kelas. Tentu hal ini tidak bisa dilakukan di kelas pemula. Tunggu minimal 6 bulan, setelah mereka punya bekal mufrodat cukup banyak. Itupun setelah guru menyampaikan dalam Bahasa Arab harus ditejemahkan ke dalam Bahasa Indonesia dulu supaya peserta didik terbiasa. Kembali ke pepatah lama; ala bisa karena biasa.

Takallum/ Speaking
Skill ini adalah level tertinggi dari semua bahasa. Ya, tujuan belajar bahasa asing apapun itu pasti supaya bisa bicara dalam bahasa tersebut. Nah, Khusus dalam Bahasa Arab, ada sebagian peserta didik yang niat belajarnya supaya bisa paham dengan Al-Qur'an dan Hadist. Salah kah? Tidak lahhh... kenapa? karena menurut pengalaman di lapangan, bila orang dewasa (=bukan anak kuliahan) belajar Bahasa Arab, itu karena mereka ingin bisa mengajarkan anaknya Bahasa Arab. Membantu anak mengerjakan PR Bahasa Arab misalkan. Atau mereka murni ingin paham apa yang mereka baca ketika tilawah (=baca Al-Qur'an) walaupun mereka sudah pakai Al-Qur;an terjemah. Memang lebih enak kalau bisa menerka sendiri artinya. Ya... jadi niatnya semulia itu.
Terlepas dari apapun niat peserta didik ketika masuk kelas Bahasa Arab, nantinya setelah mereka hafal banyak mufrodat dan skill Sima’iyyah/ Listening mereka terasah, mereka akan terbiasa bercakap dalam Bahasa Arab. Minimal percakapan yang aplikatif untuk keseharian. Misalkan; perkenalan, izin ke toilet, meminjam barang, menawarkan sesuatu, bertanya ke guru dll. Intinya percakapan yang paling sering ditemui dalam keseharian.

#Chapter 1






Minggu, 19 Agustus 2012

Makhluk indah nan BAWEL bernama PEREMPUAN


Bismillah....
Perempuan makhluk indah? Gimana gak indah sobat, perempuan itu makhluk yang emosional juga penyayang. Sobat boleh ngartikan kata emosional ini dalam arti yang negatif atau positif; dua-duanya sah-sah saja, itu kan tergantung bagaimana si perempuan menyampaikan bentuk aspirasi emosinya. Dan tergantung pula bagaimana yang melihat menilai sebabnya. (sobat: ngawang deh gw Ca...: P)
Perempuan makhluk bawel? Widihhhh yang ini gak bisa dipungkiri, dalam satu helaan napas, salah satu teman Rica berhasil menyelesaikan paragraf emosionalnya yang kira-kira terdiri dari 7 kalimat hehe..
Yapp semua ini terinspirasi (lagi-lagi) setelah membeli secara tidak sengaja buku berjudul “Menguak Rahasia Otak Perempuan”  yang ditulis oleh mba Putri Evania, kemudian membacanya perlahan-lahan sampe memakan waktu hampir satu tahun ahahahahaha..... ya ne bahasannya bukan bidang Rica banget sobat, tapi dengan bahasa yang ilmiah dan tetap mudah dicerna mba Evania menyampaikan dengan lugas perbedaan kinerja otak perempuan dan lelaki, penyebabnya, sampe akibat dari perbedaan penggunaan 2 belah otak itu sendiri, tapi di berbagi cerita kali ini Rica akan bahas sisi perempuannya saja.
Jadi karena kebaikan isi buku ini, Rica rekomendasikan buat sobat girlies tuk membacanya^^ (bukan iklan tapi saran: P). Di berbagi cerita kali ini Rica akan fokus pada sisi perempuannya saja.
a.   Penyebab kebawelan perempuan
Sobat pernah gak kepikiran kenapa perempuan dan lelaki itu punya pola pikir dan pola sikap yang 180 derajat beda, yachhh walaupun faktanya kita juga sering ngeliat cowok yang bawaan karakternya kayak cewek (ini biasa kita sebut apa?...) ataupun cewek yang bawaan karakternya kayak cowok, nahh kalo yang ini Rica tau sebutannya; cewek tomboy.
Berdasarkan buku ini, kebawelan cewek disebabkan oleh perbedaan penggunaan otak, yang disebabkan oleh desain, struktur dan fungsi otak yang berbeda antara laki-laki dan perempuan. Rica akan sampikan beberapa fact saja dari buku ini terkait desain, strukur dan fungsi otak perempuan.
Beberapa fact itu adalah :
1.      Pembentukan semua (bagian) otak perempuan dimulai setelah pembuahan, dan pada minggu ke 8 mulai dapat dibedakan dari otak laki-laki. Setelah lahir, lonjakan hormon perempuan seperti ESTROGEN, mulai mengalir pada usia 6-24 bulan. ESTROGEN BERFUNGSI membangun sirkuit emosional dan verbal dalam otak perempuan. Hormon ini membuatnya cukup mahir dalam memaknai isyarat wajah dan vokal yang benar sejak awal. Ia sangat responsif terhadap tindakan ibunya, dan biasanya mengikuti perilaku dan emosi ibunya. (page 67)
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, otak perempuan pada usia 2 bulan sampai 16 tahun berkembang LEBIH CEPAT pada wilayah yang melibatkan bahasa. (page 53)
Nah, sobat girlies, bakat bawel kita tuh emang dah didesain sama YME dari semenjak kita bayi, bahkan ketika masih jadi janin. Fact ini juga jadi peringatan buat para bumil supaya menjaga emosi selama kehamilan, pelihara emosi dan sikap positif supaya janin yang dikandung ketularan emosi dan sikap positif si ibu.
2.     Perbedaan seks antara perempuan dan laki-laki tercermin dari perbedaan perkembangan otak mereka.Tahapan perkembangan sensoris (penglihatan, pendengaran, memori, bau dan menyentuh) dan kognitif pada bayi perempuan sedikit lebih maju dari bayi laki-laki. Bayi perempuan juga cenderung lebih sosial dan mudah menanggapi suara dan wajah manusia ataupun tangisan bayi lain. (page 30)
Kadar oksitosin (salah satu bahan kimia di otak) terus-menerus dirangsang pada perempuan sehingga membuat perempuan lebih cepat TANGGAP dan EMPATI terhadap kebutuhan dan rasa sakit orang lain. Misalnya, tangisan seorang anak dapat merangsang sekresi oksitosin yang lebih besar dalam otak perempuan daripada otak laki-laki. (page 60)
Well sobat girlies kita emang dah dirancang sensitif dan emosional sejak bayi, jadi ambil nilai postifnya aja bahwa kita ne makhluk perasa yang tanggap dengan kesedihan dan kesusahan orang. Itu kenapa perempuan diamanahi tuk jadi mom^^
3.     Perempuan memiliki bahan putih (white matter) dalam otak sekitar 10 kali daripada laki-laki. Perbedaan ini menjelaskan bahwa cara berpikir laki-laki berbeda dengan perempuan. Perempuan berpikir dengan materi putih, yang terdiri atas banyak jaringan penghubung antar neuron. Dengan cara itu, susunan otak perempuan sedikit lebih rumit ketimbang laki-laki. Walaupun demikian, jaringan penghubung ini membuat otak perempuan BEKERJA LEBIH CEPAT daripada laki-laki. (page 34)
Sekarang sobat girlies paham kan kenapa perempuan bisa bicara panjang lebar mengungkapkan ide ataupun kekesalannya dalam SEKALI tarikan napas fiuhhhhh...: D
4.     Perempuan cenderung menggunakan kedua belah otaknya secara BERSAMAAN ketika berbicara. (page29)
Yapp inilah alasan kenapa perempuan menggunakan logika sekaligus perasaan ketika berbicara,fakta dasarnya tentu sobat tahu kan? Otak kiri untuk logika dan otak kanan untuk emosi. Ketika perempuan mengungkapkan fakta atau pendapat, dalam satu waktu itu otaknya juga sibuk mengatur bagaimana supaya lawan bicaranya memahami apa yang dia sampaikan tanpa ada rasa tersinggung dan juga sikap melawan. Kerennnnnnnn: P
Yang jadi pertanyaan gimana caranya perempuan bisa tahu lawan bicaranya tersinggung atau tidak padahal lawan bicaranya belum mengutarakan satu kata pun,, yappp ini kembali ke fact no.2; perempuan sangat PANDAI mengidentifikasi perubahan intonasi suara, mimik wajah juga bahasa tubuh lawan bicaranya (uppzzzzz hati-hatiiiii...)
b.  Kebawelan dari sudut pandang 4 karakter dasar

Sobat apa bedanya bawel sama cerewet? Menurut Rica nih bawel itu kakak angkatnya cerewet, sifat bawel ne sering banget dikaitkan sama perempuan, padahal gak semua perempuan bawel, tergangtung karakter dan kondisi. Sedangkan menurut kamus bahasa Indonesia bawel adalah :... (cari sendiri) hehe...
Ahh masak iya tergantung karakter? Yach ini sich yang Rica amati dari teman-teman, BF2 juga sodari-sodari plus mom n auntie (gak usah sok bule dehh: P). Kita kan kemaren dah bahas tentang beberapa karakter dasar manusia dari mulai yang dominan, perpaduan normal sampe yang perpaduan kontradiktif (sobat bisa baca “Berbahagialah dengan keceriaan sanguin, kelembutan plegmatis, kegigihan koleris dan kebijsaksanaan melankolis”). Ngaruh banget lohh sobat, yang Rica amati ne; cewek sanguin, koleris, melankolis ini adalah cewek-cewek bawel yang kadarnya beda-beda. Cewek sanguin adalah number one-nya hehehe...
Cewek sanguin itu ngocol, gila, n unexpected, kebawelannya bikin kita bahagia kalo pas kita lagi sedih tapiii kalo kita lagi pengen bertapa menyendiri mendingan jaga jarak sama dia, kalo deket-deket yang ada kerjaan kita gak kelar karena diajakin ngobrol truzz.. dan parahnya kita terlena: D
Cewek koleris itu tergantung perpaduannya Rica kira, kalo yang paduannya sanguin wahhh ne juga masih sekelas sanguin dominan yang ngocol, gila, tapi dia lebih mudah ditebak gak unexpected kayak sodara seangkatannya. Yap sobat, dia ne masih gila kerja walo doyan ngobril (=satu level diatas ngobrol) so, dia bisa bagi waktu kapan harus berbawel ria sama sohib-sohibnya n kapan harus kerja.
Cewek melankolis punya gaya bawel yang beda dari yang lain salah satunya karena selera humornya yang beda dari yang lain; humor intelek, ini kebawa waktu dia ngobril panjang lebar sama sohib2nya. Obrilannya tuch yang berat-berat; kayak politik, filsafat cinta, juga obrilan-obrilan yang gak bakal kita dapetin kalo kita bareng cewek sanguin.
Yang terakhir cewek plegmatis; dia ne bukan kategori cewek bawel yang doyan ngobrol dan ngobril, dia lebih sering dan seneng jadi pendengar. Tapi kalo kita pinter-pinter mancing yachhh bakalan keluar juga suaranya, tapi ya itu ibarat rumah gaya minimalis yang semuanya terkesan simple dan seperlunya hehe...
To be continued insya Allah...